Semua yang tidak kamu ketahui, memang aku ketahui. Merasakan sepi, selama diam untuk beberapa waktu. Merasakan bahwa sebuah kehadiran penting dirasa saat saat dimana dibuthkan. Titik puncak pertemuan ini dapat dipanggil dengan sapaan apapun. Melihat kondisi yang terjadi, saling membutuhkan saat dilihat dari sisi yang sama. Membutuhkan dan dibutuhkan, sangat erat kaitannya. Tak ada dimensi waktu yang dapat menjauhkan sebenarnya. Namun, tahukah kau apa yang menjadi penghalang semua ini pendengar setiaku? Semua terhalang oleh adanya dinding kokoh yang kadang memang sengaja dibangun untuk merasakan bagaimana rasanya tak berkata-kata dan bercerita. Untuk apa semua itu dilakukan? yang jelas masing-masing anak perasaan tau bagaimana cara mendeskripsikannya. Kalau boleh, berceritalah selagi ada waktu untuk mengungkapkan semua yang dirasakan perlu untuk dipersua-kan kepada yang tepat. Untuk apa dibiarkan diam dan basi ditengah-tengah semuanya tatkala sedang mempunyai tempat untuk menyalurkan semua ini. Sekecil dan seburuk apapun itu, dapat dikatakan demikian karna contoh atau petunjuk membuat kita untuk memisalkannya demikian. Separah apapun itu, kalau dirasa perlu tak perlu ada dinding kokoh itu. Tak perlu dibangun, kalau hanya dengan tujuan untuk ingin merasakan apa yang sebenarnya tak ingin dilewati.
Namun apa yang tertera sebenarnya tak semudah untuk dilakukan, diterapkan, bahkan diaplikasikan. Layaknya membuktikan sebuah persamaan dalam goresan tinta untuk diketahui "benarkah semua ini berawal karena itu?". Membisik lirih yang kau tau untuk mencari jawabannya. 24 jam melewati semua ini tanpa tempat yang ingin dituju, rasanya memang seperti berjalan pada kehampaan. Tentunya aku sedang berada di keramaian, kehebohan, dan kesejukan, serta ketenangan jiwa. Tetapi apa yang dapat diperoleh? Merasa 48 hingga 72 jam berputar kebelakang berbeda dengan yang sekarang. Tak dapat diketemukan bagaimana ingin dan maksud yang dipikirkan. Bagai diri sendiri memang yang haru selalu dan terus selalu mencari apa gerangan dan mengapa jawabannya. Letih sampai waktu tertentu. Disaat itu, merasakan bahwa tak seperti yang kemarin dan berpindah ke lain tempat dan kondisi adalah hal yang baik untuk di prioritaskan dalam pilihan pertama. Jangan memberikan apapun lagi mungkin menjadi hal pertama yang akan dikumandangkan. Ini buah pikir yang mungkin sudah terencana. Tahukah bahwa saat melakukan apa yang telah disusun baik-baik bahkan sudah masuk kedalam relung niat yang dalam, godaan-godaan selalu ada. Letih yang lebih parah mungkin akan terasa lagi, saat kembali ke tempat yang terdahulu merasa semua akan baik-baik saja walau hanya akan berlangsung seperti ini, belum ada kemajuan yang pasti. Waktu memang tak banyak memberikan kesempatan-kesempatan yang baik, namun waktu dapat menolong dengan tepat manakala kita sedang membutuhkan saat dimana seharusnya kita ada bersama di suatu medium untuk melakukan sebuah percakapan ringan. Seringan kita membawa buah anggur sampai terasa berat seberat kita membawa tumpukan baja dan tumpukan permata hitam. Bahkan dapat diandaikan besi.
Mengharap tahu untuk semua ini dan sadar untuk semua ini, mungkin sulit untuk sekarang. Tetapi kepercayaan dan feeling yang kuat dan dalam dapat mempermudah keterangan yang diharapkan. Kadang tak sadar bulir-bulir air turun menandakan kalau memang sangat mengaharapkan suatu kehadiran disaat yang memang sebenarnya tepat tapi menjadi aneh dan tak tau harus bagaimana melaluinya. Topik hangat kadang minim sekali untuk dipikirkan, namun ke fokusan terhadap suatu hal dapat menyebabkan alternatif jawaban muncul dalam benak yang ada, bahwa mungkin sebenarnya yang diharapkan sedang tak bisa datang untuk mendampingi karena suatu hal yang kedepannya penting untuk kita. Sayup-sayup menghibur hati yang lelah telah diperdengarkan secara syahdu dalam lubuk relung jiwa dan pikiran yang sedari tadi melayang entah menuju kemana dan mencari apa gerangan diluar sana. Untuk membujuk diri aga lebih terlihat konstan dan standar saja meski tanpa adanya kedatangan yang memang benar-benar diinginkan. Sebab aku memang ingin banyak mengetahui, bagaimana caramu meyakinkan diri yang memang sedang membutuhkan sarana untuk menceritakan semuanya ini dengan berbagai hal yang mungkin sekarang sedang kupelajari. Serta belajar menjadi yang cocok untuk yang diinginkan beberapa tahun nanti. Bersama berdoa dan berjuang tapa melupakan dukungan dan kebanggaan saat bersama-sama di indahnya beberapa waktu kebelakang, mimpi dan semua yang diharapkan sangatlah ingin menjadi sebuah cerita non-fiksi yang dapat diceritakan sejarahnya kepada semua lapisan keturunan.
Namun apa yang tertera sebenarnya tak semudah untuk dilakukan, diterapkan, bahkan diaplikasikan. Layaknya membuktikan sebuah persamaan dalam goresan tinta untuk diketahui "benarkah semua ini berawal karena itu?". Membisik lirih yang kau tau untuk mencari jawabannya. 24 jam melewati semua ini tanpa tempat yang ingin dituju, rasanya memang seperti berjalan pada kehampaan. Tentunya aku sedang berada di keramaian, kehebohan, dan kesejukan, serta ketenangan jiwa. Tetapi apa yang dapat diperoleh? Merasa 48 hingga 72 jam berputar kebelakang berbeda dengan yang sekarang. Tak dapat diketemukan bagaimana ingin dan maksud yang dipikirkan. Bagai diri sendiri memang yang haru selalu dan terus selalu mencari apa gerangan dan mengapa jawabannya. Letih sampai waktu tertentu. Disaat itu, merasakan bahwa tak seperti yang kemarin dan berpindah ke lain tempat dan kondisi adalah hal yang baik untuk di prioritaskan dalam pilihan pertama. Jangan memberikan apapun lagi mungkin menjadi hal pertama yang akan dikumandangkan. Ini buah pikir yang mungkin sudah terencana. Tahukah bahwa saat melakukan apa yang telah disusun baik-baik bahkan sudah masuk kedalam relung niat yang dalam, godaan-godaan selalu ada. Letih yang lebih parah mungkin akan terasa lagi, saat kembali ke tempat yang terdahulu merasa semua akan baik-baik saja walau hanya akan berlangsung seperti ini, belum ada kemajuan yang pasti. Waktu memang tak banyak memberikan kesempatan-kesempatan yang baik, namun waktu dapat menolong dengan tepat manakala kita sedang membutuhkan saat dimana seharusnya kita ada bersama di suatu medium untuk melakukan sebuah percakapan ringan. Seringan kita membawa buah anggur sampai terasa berat seberat kita membawa tumpukan baja dan tumpukan permata hitam. Bahkan dapat diandaikan besi.
Mengharap tahu untuk semua ini dan sadar untuk semua ini, mungkin sulit untuk sekarang. Tetapi kepercayaan dan feeling yang kuat dan dalam dapat mempermudah keterangan yang diharapkan. Kadang tak sadar bulir-bulir air turun menandakan kalau memang sangat mengaharapkan suatu kehadiran disaat yang memang sebenarnya tepat tapi menjadi aneh dan tak tau harus bagaimana melaluinya. Topik hangat kadang minim sekali untuk dipikirkan, namun ke fokusan terhadap suatu hal dapat menyebabkan alternatif jawaban muncul dalam benak yang ada, bahwa mungkin sebenarnya yang diharapkan sedang tak bisa datang untuk mendampingi karena suatu hal yang kedepannya penting untuk kita. Sayup-sayup menghibur hati yang lelah telah diperdengarkan secara syahdu dalam lubuk relung jiwa dan pikiran yang sedari tadi melayang entah menuju kemana dan mencari apa gerangan diluar sana. Untuk membujuk diri aga lebih terlihat konstan dan standar saja meski tanpa adanya kedatangan yang memang benar-benar diinginkan. Sebab aku memang ingin banyak mengetahui, bagaimana caramu meyakinkan diri yang memang sedang membutuhkan sarana untuk menceritakan semuanya ini dengan berbagai hal yang mungkin sekarang sedang kupelajari. Serta belajar menjadi yang cocok untuk yang diinginkan beberapa tahun nanti. Bersama berdoa dan berjuang tapa melupakan dukungan dan kebanggaan saat bersama-sama di indahnya beberapa waktu kebelakang, mimpi dan semua yang diharapkan sangatlah ingin menjadi sebuah cerita non-fiksi yang dapat diceritakan sejarahnya kepada semua lapisan keturunan.
No comments:
Post a Comment