Mungkin semua terasa aneh, baru, dan sulit diadaptasikan. Rasanya aku barun sadar dari koma. Ah, tapi bukan, aku nggak pernah koma. Apapun itu, alasannya sama, aku tetep ngerasa aku baru. Baru memulai sebuah perjuangan, bah terlalu tinggi. baru memulai sebuah keseharian sederhananya. Keseharian tanpamu. Ya...tanpamu, ...tanpa kamu,... bukan tanpa ragamu, tapi tanpa harapanmu. Melepas semua ini susah, bagaikan meraih pucuk pohon dengan sehasta ini. Dan yaa, 2013 tepatnya akhir juli. Aku berhasil. Mungkin ini sulit dimengerti setelah 8 musim tropis beriringan berganti, aku baru bisa melepas semua belenggu yang mengikat. Aku merasa semua akan lebih baik. Aku tak pernah menghindar dari ragamu, aku mungkin makin dapat lebih dekat denganmu. Aku sekarang, hanya tau kau dan semua tentang kau, tak lebih dari sebuah perasaan yang biasa disebut dengan ikatan pertemanan. Lebih jelas untuk dijelaskan bahwa itu semua sebagai sahabat. Aku bukan tak peduli benar dengan semua yang kau alami dan masalahmu. Aku hanya sekedar tak memperdulikan rasa rasa itu pada diriku. Selama 8 musim ini aku sangat bahagia ada di dekat raga dan jiwamu. Merasa seolah kau akhir penantianku. Mungkin itu hanyalah rasa rasa garam yang hanya bisa dirasakan dengan pekat sesaat. Tapi dengan waktu 8 musim ini, tahukah kamu? Kamu banyak merubah diriku. Diriku yang dulu tak mengenal tanda, perasaan, kasih, sayang, rindu, tulus, sederhana. Dan terpenting, aku yang dulu banyak malas untuk melakukan ibadah tepat. Semuanya berubah dan menyatu dalam diriku, ya semenjak aku mengenal kamu di 8 musim yang lalu. Aku yang dulu tak bisa merasakan damai dan tenang saat aku jauh dari keluargaku. Aku menjadi mandiri sekarang, dan itu menyenangkan. Aku yang tidak mengerti apa sih makna tangis, sekarang aku tau. Dan tersenyum itu memang lebih indah. Semua yang mungkin aku impikan bersama raga dan jiwamu, sudah banyak yang tercapai. Mungkin hanya 1 yang belum aku cari dan aku temukan. Sekarang aku memang tidak menyerah untuk mencari 1 hal yang belum kutemukan itu. Aku hanya ingin mengakhiri perasaan perasaan ini. Aku tau sesaat lagi, kita tak bisa sesering waktu terakhir ini bertemu sebelum kita berpisah untuk meraih mimpi dan cita masing-masing. Mungkin kau rasakan tak kuharap lagi, itu salah. Aku selalu mengharap kamu ada dan tetap ada untuk aku, tapi itu...itu...... hanya sekedar ikatan pertemanan. Bukan karna aku bosan atau alasan lain. Aku tak pernah bosan, tak pernah tak peduli, tak pernah tak mengharap apapun dari semua yang ada dan melekat padamu. Aku masih mengharapkan, memperdulikan, dan tak pernah bosan. Carilah yang terbaik diluar sana. Aku juga akan mencari yang lebih tepat di luar sana juga. Berjuang ! kita harus berjuang. Sama sama melupakan semuanya yang pernah kita nikmati dan rasakan manisnya berdua saja. Dalam kondisi, waktu, dan tempat apapun manapun kapanpun. Makasih sudah protect. Dan segalanya. Aku tak dapat berkata banyak apa yang kau berikan. Mungkin bagimu berlebihan, tapi itulah adanya, tak ada dusta. Remember, I won`t forgot all. Kalau kau tau semua sebenarnya ini mungkin hal terakhir yang bisa aku tulis panjang lebar untuk mengatakan apapun tentang kita. Tak ada lagi kau dalam lembar ceritaku diwaktu kedepan. Hanya ada kebersamaan kita dengan yang lain di lembar-lembar ceritaku nanti. Dan disitulah akan kutulis kamu dalam goresanku, kamu dengan perkembanganmu. Dan satu, saat kau tak temukan yang tepat lainnya..aku masih ada disini untuk kau temukan. Disaat dan waktu aku belum menemukan juga yang terbaik bagi diri kecil yang belum mungkin baru beranjak dewasa ini. Saat aku tak menemukan siapapun terbaik, aku berharap kau juga masih ada seperti saat ini. Kita cari jalan kita dulu masing-masing di saat ini. Aku berdoa semoga kau temukan yang terbaik, begitu pula aku. The last, I can`t say anything again, I was impressed for a long time ago. Damn, I love you.
No comments:
Post a Comment