Saturday, July 13, 2013

Oneirologi

                 Semua orang didunia pasti pernah mengalami mimpi, entah mimpi yang buruk atau menyenangkan. Bahkan kadang mimpi bisa membuat ksemangat esok harinya. Nah, kali ini akan dikupas apan sih oneirologi? Bagaimana sih kita kok bisa mengalami mimpi?. Let`s check it out!



Oneirologi berasal dari bahasa Yunani ὄνειρος / oneiros yang dalam bahasa indonesia yang berarti "mimpi" adalah cabang ilmu pengetahuan yang meneliti tentang mimpi. Cabang ilmu pengetahuan ini juga mencoba mencari korelasi antara mimpi dengan fungsi otak, serta pemahaman tentang bagaimana cara kerja otak selama seseorang sedang bermimpi dan kaitannya dengan pembentukan memori dan gangguan mental. Studi tentang oneirology berbeda dengan studi tentang analisis mimpi, tujuan dari studi oneirologi adalah untuk mempelajari proses terjadinya sebuah mimpi dan cara kerja sebuah mimpi bukannya menganalisis makna sebuah mimpi. 

Oneorologi meneliti sebuah eksplorasi mekanisme terjadinya mimpi, pengaruh sebuah mimpi, dan gangguan-gangguan yang terjadi akibat bermimpi. Studi Oneirology memiliki kesamaan dengan neurologi dan dapat mempunyai variasi karena terdapat perbedaan ukuran dari sebuah mimpi, Oneorology juga menganalisis gelombang-gelombang otak selama bermimpi, mempelajari efek obat dan neurotransmiter dengan tidur dan mimpi. Meskipun ada perdebatan terus tentang tujuan dan asal-usul mimpi, masih ada keuntungan besar dari mempelajari mimpi sebagai fungsi dari aktivitas otak. Salah satu penemuan yang ditemukan dari cabang pengetahuan ini adalah ditemukannya implikasi dalam pengobatan beberapa jenis penyakit mental.

Fakta-fakta Mengenai Mimpi :



Kisah mengenai mimpi mungkin tak akan pernah habis untuk dibahas, selalu saja ada fakta-fakta menarik dibaliknya.
Mimpi adalah komunikasi antara tubuh, pikiran dan jiwa kita. Tau gak sebenernya sepanjang waktu kita bermimpi meski saat kita lagi bangun, cuma proses itu berlangsung di alam bawah sadar kita. Berikut ini beberapa fakta UNIK mengenai mimpi :
1. Kamu Akan Lupa 90% Dari Mimpimu
Sekitar 5 menit setelah kamu terbangun kamu akan segera melupakan 50% dari mimpimu, 10 menit kemudian 90% “jalan cerita” mimpimu akan terlupakan.
2. Saat Bermimpi Tubuhmu Akan Lumpuh
Hal ini terjadi untuk mencegah supaya tubuh kita gak bergerak-gerak mengikuti “alur cerita” mimpi kita. Banyangin aja kalo lo mimpi dikejar massa, kalo kaki lo gk lumpuh bisa-2 lu lari ke luar rumah dan dikirain maling beneran ama satpam. Ada hormon yg dihasilkan saat kita tidur yg membuat saraf mengirimkan pesan ke tulang belakang menyebabkan tubuh kita menjadi rileks dan lama-2 lumpuh.
3. Mimpi Mencegah Gangguan Emosi.
Pada penelitian mengenai tidur baru-2 ini, percobaan pada orang yg dibangunkan pada awal mimpi tapi tetap diperbolehkan tidur 8 jam sehari, setelah 3 hari menjadi kehilangan konsentrasi, gampang marah, halusinasi dan tanda-2 gangguan emosi lainnya. Jadi kamu jangan sering-2 begadang ngaskus dari malem subuh bisa sakit jiwa lama-2 lo entar
4. Rangsangan Dari Luar Mempengaruhi Mimpi Kita
Disebut “Dream Incorporation” dan kamu pasti udah pernah mengalami ini. Pernah mimpi gini, kita rasanya haus bgt trus kita minum sebotol air tapi bentar kemudian rasanya udah haus lagi… minum lagi… haus lagi begitu terus berulang dan akhirnya saat kita bangun kita baru sadar kalo kita emang lagi kehausan. Contoh yg lain adalah saat kita mimpi kebelet pipis
5. Saat kamu ngorok kamu tidak sedang bermimpi.
6. Kalo kamu terbangun pada saat fase tidur mencapai tahap REM (Randon Eye Movement), seringkali mimpi kita akan terasa lebih nyata daripada kalo kita bangun setelah tidur pulas semalaman.
7. Bayi tidak bermimpi mengenai dirinya sampai sekitar umur 3 tahun. Tapi sejak umur 3 sampai 8 tahun mereka akan mendapatkan mimpi buruk yg jauh lebih sering daripada orang dewasa. Itu jadi jawaban dari kenapa anak kecil sering menangis sesaat setelah terbangun dr tidurnya.



[IMG]


Beberapa ilmuwan beranggapan, mimpi timbul sebagai bentuk rangsangan verbal, visual maupun emosi yang kita alami saat tidur. Ada juga yang menambahkan, mimpi merupakan gambaran acak dari impuls otak, dimana otak bisa melakukan recall memory, sehingga seringkali manusia menganggapnya sebagai untaian cerita.
Jadi, secara ilmiah, otak manusia dipercaya dapat menghasilkan 4 jenis gelombang yaitu gelombangDeltaThetaAlpha dan Betha. Setiap jenis gelombang menyatakan perbedaan kecepatan getaran listrik pada otak manusia. Faktanya, saat tidur manusia mengalami 5 fase/tahapan, yang terdiri atas;
  1. Light Sleep. Otot tubuh mulai melakukan relaksasi. Pada stage ini, seseorang masih mudah untuk terbangun. Gelombang yang diproduksi pada tahap ini adalah gelombang Theta yang bergetar dengan kecepatan 4-7 getaran perdetik.
  2. Deeper Sleep. Pada fasa ini, tidak hanya otot yang melakukan relaksasi. Kecepatan bernafas dan denyut jantung pun menjadi lebih lambat, disertai penurunan suhu tubuh. Gelombang Delta yang memiliki getaran ter-pelan (0-4 getaran perdetik), mulai dihasilkan pada tahapan ini.
  3. Deep Sleep, merupakan fasa dimana denyut jantung mulai terasa pelan, otak pun secara kontinyu menghasilkan gelombang Delta.
  4. Deepest Sleep. Pada kondisi ini, tubuh sudah benar-benar terbiasa dengan kondisi tersebut, sehingga kita bisa tidur dengan sangat lelap.
  5. Rapid Eye Movement (REM). Pada fasa ini, otak secara simultan memproduksi gelombang Alpha (8-13 getaran perdetik). Nafas lebih cepat, suhu tubuh sedikit meningkat, otot tetap dalam keadaan rileks namun denyut jantung kembali menjadi aktif. Pada saat inilah manusia biasanya mengalami mimpi.
Pertanyaan selanjutnya mungkin sama bagi setiap orang : “Mengapa mimpi dialami pada fase REM?”Sebab saat mengalami REM, manusia dapat menonaktifkan steam otak yang tidak akan pernah di nonaktifkan pada saat manusia beraktivitas. 


http://forums.klikajadeh.net/threads/proses-terjadinya-mimpi-ditinjau-secara-ilmiah.83196/

No comments:

Post a Comment